Salah satunya, belum lama ini selama seminggu digelar berturut-turut dua
workshop kewirausahaan yang merupakan kerjasama antara Biro Lembaga
Pusat Pelatihan Bisnis (BLPPB) IBI Darmajaya melalui Bagian Pusat
Pelatihan Information Communication Technology (ICT) bersama dua lembaga
pendidikan entrepreneur (kewirausahaan) sekaligus yaitu Young Academy
for Entrepreneur (YAFE) serta The New You Institute yang berlangsung di
Aula Pascasarjana Gedung B Lantai 3 IBI Darmajaya.
Wakil Rektor III Novita Sari,S.Sos.,MM didampingi Kepala BLPBB Wahyu
Kuntarti, SE.,MM mengatakan pihaknya terus mendorong segenap mahasiswa
IBI Darmajaya untuk berani menjadi pengusaha muda dan profesional. “Kami
terus mengoptimalkan sistem kewirausahaan di kalangan mahasiswa dan
lingkungan perguruan tinggi. Salah satunya, pada pekan lalu, kami
menggelar dua kegiatan workshop kewirausahaan bagi mahasiswa. Sehingga,
mahasiswa dan lulusan IBI Darmajaya tidak hanya unggul dalam
memperebutkan kesempatan kerja namun juga unggul dalam mempersiapkan
diri menjadiyoung entrepreneurs yang siap menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat luas,” ujarnya, Senin (15/10).
Perwakilan YAFE Welly menyambut baik pihaknya dapat bekerjasama dengan
IBI Darmajaya. Dia pun mengajak anak muda Lampung khususnya dan
Indonesia, umumnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan dengan berani
membuka usaha sendiri. “Untuk menjadi pengusaha muda yang sukses
diperlukan keberanian out of the box dan menembus batas saat mahasiswa yang lain hanya memiliki pengharapan untuk bekerja atau menjadi pegawai negeri,” ujarnya.
Menurutnya, saat masih muda peluang sukses menjadi pengusaha justru
terbuka lebar karena energi dan semangat yang tinggi. Kuncinya adalah
pada perubahan pola pikir (mindset) yang selama ini dibelenggu oleh
pendidikan formal dan lingkungan.“Melalui workshop kewirausahaan ini
kami ingin memotivasi, memberi peluang, bagaimana mengeksekusi ide, cara
memulai, mencari modal, memasarkan hingga memanajemeni usaha dengan
baik. Dalam workshop kali ini, YAFE menghadirkan mentor Faisal Hani yang
merupakan ustad sekaligus pengusaha kuliner untuk memberikan motivasi
dari segi spiritual kepada mahasiswa IBI Darmajaya,” papar Welly.
Hal senada disampaikan Owner The New You Institute Zulfikar Alimuddin
yang didampingi Septian Cahyadi. Pihaknya sangat mengapresiasi workshop
kewirausahaan yang digelar IBI Darmajaya. “Dengan adanya workshop ini,
kami memuji rasa antusias dan minat tinggi dari para mahasiswa IBI
Darmajaya untuk berwirausaha. Itu terlihat saat kami sharing dan diskusi
mengenai business planning, pengalaman, serta kendala yang dihadapi
mahasiswa saat merintis usaha. Ternyata sudah banyak pula mahasiswa IBI
Darmajaya yang berani membuka usaha. Dan keberanian memulai adalah salah
satu hal terpenting dalam merintis usaha,” pungkasnya (humas dj).
Salah satunya, belum lama ini selama seminggu digelar berturut-turut dua
workshop kewirausahaan yang merupakan kerjasama antara Biro Lembaga
Pusat Pelatihan Bisnis (BLPPB) IBI Darmajaya melalui Bagian Pusat
Pelatihan Information Communication Technology (ICT) bersama dua lembaga
pendidikan entrepreneur (kewirausahaan) sekaligus yaitu Young Academy
for Entrepreneur (YAFE) serta The New You Institute yang berlangsung di
Aula Pascasarjana Gedung B Lantai 3 IBI Darmajaya.
Wakil Rektor III Novita Sari,S.Sos.,MM didampingi Kepala BLPBB Wahyu
Kuntarti, SE.,MM mengatakan pihaknya terus mendorong segenap mahasiswa
IBI Darmajaya untuk berani menjadi pengusaha muda dan profesional. “Kami
terus mengoptimalkan sistem kewirausahaan di kalangan mahasiswa dan
lingkungan perguruan tinggi. Salah satunya, pada pekan lalu, kami
menggelar dua kegiatan workshop kewirausahaan bagi mahasiswa. Sehingga,
mahasiswa dan lulusan IBI Darmajaya tidak hanya unggul dalam
memperebutkan kesempatan kerja namun juga unggul dalam mempersiapkan
diri menjadiyoung entrepreneurs yang siap menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat luas,” ujarnya, Senin (15/10).
Perwakilan YAFE Welly menyambut baik pihaknya dapat bekerjasama dengan
IBI Darmajaya. Dia pun mengajak anak muda Lampung khususnya dan
Indonesia, umumnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan dengan berani
membuka usaha sendiri. “Untuk menjadi pengusaha muda yang sukses
diperlukan keberanian out of the box dan menembus batas saat mahasiswa yang lain hanya memiliki pengharapan untuk bekerja atau menjadi pegawai negeri,” ujarnya.
Menurutnya, saat masih muda peluang sukses menjadi pengusaha justru
terbuka lebar karena energi dan semangat yang tinggi. Kuncinya adalah
pada perubahan pola pikir (mindset) yang selama ini dibelenggu oleh
pendidikan formal dan lingkungan.“Melalui workshop kewirausahaan ini
kami ingin memotivasi, memberi peluang, bagaimana mengeksekusi ide, cara
memulai, mencari modal, memasarkan hingga memanajemeni usaha dengan
baik. Dalam workshop kali ini, YAFE menghadirkan mentor Faisal Hani yang
merupakan ustad sekaligus pengusaha kuliner untuk memberikan motivasi
dari segi spiritual kepada mahasiswa IBI Darmajaya,” papar Welly.
Hal senada disampaikan Owner The New You Institute Zulfikar Alimuddin
yang didampingi Septian Cahyadi. Pihaknya sangat mengapresiasi workshop
kewirausahaan yang digelar IBI Darmajaya. “Dengan adanya workshop ini,
kami memuji rasa antusias dan minat tinggi dari para mahasiswa IBI
Darmajaya untuk berwirausaha. Itu terlihat saat kami sharing dan diskusi
mengenai business planning, pengalaman, serta kendala yang dihadapi
mahasiswa saat merintis usaha. Ternyata sudah banyak pula mahasiswa IBI
Darmajaya yang berani membuka usaha. Dan keberanian memulai adalah salah
satu hal terpenting dalam merintis usaha,” pungkasnya (humas dj).
Salah satunya, belum lama ini selama seminggu digelar berturut-turut dua
workshop kewirausahaan yang merupakan kerjasama antara Biro Lembaga
Pusat Pelatihan Bisnis (BLPPB) IBI Darmajaya melalui Bagian Pusat
Pelatihan Information Communication Technology (ICT) bersama dua lembaga
pendidikan entrepreneur (kewirausahaan) sekaligus yaitu Young Academy
for Entrepreneur (YAFE) serta The New You Institute yang berlangsung di
Aula Pascasarjana Gedung B Lantai 3 IBI Darmajaya.
Wakil Rektor III Novita Sari,S.Sos.,MM didampingi Kepala BLPBB Wahyu
Kuntarti, SE.,MM mengatakan pihaknya terus mendorong segenap mahasiswa
IBI Darmajaya untuk berani menjadi pengusaha muda dan profesional. “Kami
terus mengoptimalkan sistem kewirausahaan di kalangan mahasiswa dan
lingkungan perguruan tinggi. Salah satunya, pada pekan lalu, kami
menggelar dua kegiatan workshop kewirausahaan bagi mahasiswa. Sehingga,
mahasiswa dan lulusan IBI Darmajaya tidak hanya unggul dalam
memperebutkan kesempatan kerja namun juga unggul dalam mempersiapkan
diri menjadiyoung entrepreneurs yang siap menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat luas,” ujarnya, Senin (15/10).
Perwakilan YAFE Welly menyambut baik pihaknya dapat bekerjasama dengan
IBI Darmajaya. Dia pun mengajak anak muda Lampung khususnya dan
Indonesia, umumnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan dengan berani
membuka usaha sendiri. “Untuk menjadi pengusaha muda yang sukses
diperlukan keberanian out of the box dan menembus batas saat mahasiswa yang lain hanya memiliki pengharapan untuk bekerja atau menjadi pegawai negeri,” ujarnya.
Menurutnya, saat masih muda peluang sukses menjadi pengusaha justru
terbuka lebar karena energi dan semangat yang tinggi. Kuncinya adalah
pada perubahan pola pikir (mindset) yang selama ini dibelenggu oleh
pendidikan formal dan lingkungan.“Melalui workshop kewirausahaan ini
kami ingin memotivasi, memberi peluang, bagaimana mengeksekusi ide, cara
memulai, mencari modal, memasarkan hingga memanajemeni usaha dengan
baik. Dalam workshop kali ini, YAFE menghadirkan mentor Faisal Hani yang
merupakan ustad sekaligus pengusaha kuliner untuk memberikan motivasi
dari segi spiritual kepada mahasiswa IBI Darmajaya,” papar Welly.
Hal senada disampaikan Owner The New You Institute Zulfikar Alimuddin
yang didampingi Septian Cahyadi. Pihaknya sangat mengapresiasi workshop
kewirausahaan yang digelar IBI Darmajaya. “Dengan adanya workshop ini,
kami memuji rasa antusias dan minat tinggi dari para mahasiswa IBI
Darmajaya untuk berwirausaha. Itu terlihat saat kami sharing dan diskusi
mengenai business planning, pengalaman, serta kendala yang dihadapi
mahasiswa saat merintis usaha. Ternyata sudah banyak pula mahasiswa IBI
Darmajaya yang berani membuka usaha. Dan keberanian memulai adalah salah
satu hal terpenting dalam merintis usaha,” pungkasnya (humas dj).
UKM DCFC SUKSES GELAR WORKSHOP PERFILMAN BERSAMA SUTRADARA PAKNYANG KUTAI

Ketua Umum UKM DCFC IBI Darmajaya Rahmat Wahyudi mengatakan Bandar
Lampung mendapat kepercayaan menjadi kota ke 10 dalam rangkaian roadshow
Paknyang Kutai beserta tim Nusantara Kreatif ke seluruh Indonesia.
”Kami bangga UKM DCFC IBI Darmajaya terpilih menjadi tuan rumah untuk
tingkat Provinsi Lampung untuk menggelar workshop itu. Selain pemutaran
film, digelar pula diskusi perfilman yang menarik perhatian teman-teman
komunitas film di Lampung untuk terus bertanya, baik dari segi cerita
maupun dari segi teknik pengambilan gambar. Kegiatan yang dilaksanakan
pada 7 – 11 Oktober ini juga melibatkan talent-talent di Lampung untuk
ikut serta syuting produksi film Paknyang Kutai di Talangpadang Lampung,
berjudul “Andai Ayah Masih Hidup”, paparnya.
Pihaknya berharap kegiatan ini dapat menambah pengalaman dan pengetahuan perfilman para moviemaker di Lampung sehingga dapat meningkatkan kualitas film yang akan atau sedang diproduksi. Adapun para peserta workshop berasal dari SMKN 5 Bandar Lampung, SMAN 9 Bandar Lampung, IAIN Raden Intan Lampung, Umitra Lampung, dan sejumlah anggota komunitas film di Lampung. Salah satu peserta workshop, Devi Maharani mengaku senang dapat mengikuti kegiatan UKM DCFC IBI Darmajaya. ”Saya ingin sekali mengetahui bagaimana proses produksi film, mulai penulisan skenario hingga proses editing film, langsung dari sutradara Paknyang Kutai,” ujar siswa SMKN 5 Bandar Lampung.
Sutradara, penulis skenario, sekaligus editor Paknyang Kutai mengaku sangat antusias untuk berbagi pengalaman dengan sineas-sineas muda di Lampung. ”Saya senang sekali dapat berbagi pengalaman di kampus IBI Darmajaya. Selama ini, kendala dalam memproduksi film indie adalah dana dan peralatan. Namun, kita dapat memaksimalkan sumber daya yang kita punya, tanpa melulu memikirkan dana produksi, saya percaya sineas muda di Lampung bisa memproduksi film lebih bagus dan lebih kreatif,” ujarnya.
Pemilik dan pendiri Nusantara Kreatif ini pun mengajak moviemaker di Lampung untuk merubah mindset, berfikir positif, dan terus kreatif memproduksi film. Dalam acara yang berlangsung mulai pukul 13.00 – 17.00 itu, Paknyang Kutai berbagi pengalaman tentang teknik tata cahaya, jenis-jenis peralatan lighting dan pengoperasiannya, tingkat kesulitan produksi film, proses pengambilan gambar, hingga mencontohkan cara merakit peralatan lighting dan microphone jarak jauh menggunakan peralatan yang ada di lingkungan sekitar.
Paknyang Kutai mengatakan film ”Mutiara di Senja Mahakam” merupakan film yang berlatar belakang budaya sosial masyarakat Kutai Kartanegara - Kalimantan Timur dan bergenre drama perjodohan yang penuh dengan dilema dan intrik antara pengabdian dan keinginan. ”Melalui film ini, kami berupaya untuk melestarikan bahasa daerah yang sudah jauh ditinggalkan,” ujarnya.
Di akhir diskusi, Paknyang Kutai berbagi tips dan trik untuk menjadi sutradara. Menurutnya, untuk menjadi sutradara, bisa dimulai dari menyutradarai diri sendiri. ”Sebaiknya dia bisa memanage diri sendiri untuk menjadi seseorang yang tidak emosional. Hal itu berkaitan dengan men-direct seluruh kru di lapangan yang dapat berjumlah lebih dari 200 orang, jika tidak bisa mengkontrol diri sendiri, bagaimana men-direct seluruh kru di lapangan dengan karakter yang berbeda-beda. Kemudian setelah berhasil menyutradarai diri sendiri dan kru di lapangan, barulah menyutradarai adegan,” pungkasnya.
Pihaknya berharap kegiatan ini dapat menambah pengalaman dan pengetahuan perfilman para moviemaker di Lampung sehingga dapat meningkatkan kualitas film yang akan atau sedang diproduksi. Adapun para peserta workshop berasal dari SMKN 5 Bandar Lampung, SMAN 9 Bandar Lampung, IAIN Raden Intan Lampung, Umitra Lampung, dan sejumlah anggota komunitas film di Lampung. Salah satu peserta workshop, Devi Maharani mengaku senang dapat mengikuti kegiatan UKM DCFC IBI Darmajaya. ”Saya ingin sekali mengetahui bagaimana proses produksi film, mulai penulisan skenario hingga proses editing film, langsung dari sutradara Paknyang Kutai,” ujar siswa SMKN 5 Bandar Lampung.
Sutradara, penulis skenario, sekaligus editor Paknyang Kutai mengaku sangat antusias untuk berbagi pengalaman dengan sineas-sineas muda di Lampung. ”Saya senang sekali dapat berbagi pengalaman di kampus IBI Darmajaya. Selama ini, kendala dalam memproduksi film indie adalah dana dan peralatan. Namun, kita dapat memaksimalkan sumber daya yang kita punya, tanpa melulu memikirkan dana produksi, saya percaya sineas muda di Lampung bisa memproduksi film lebih bagus dan lebih kreatif,” ujarnya.
Pemilik dan pendiri Nusantara Kreatif ini pun mengajak moviemaker di Lampung untuk merubah mindset, berfikir positif, dan terus kreatif memproduksi film. Dalam acara yang berlangsung mulai pukul 13.00 – 17.00 itu, Paknyang Kutai berbagi pengalaman tentang teknik tata cahaya, jenis-jenis peralatan lighting dan pengoperasiannya, tingkat kesulitan produksi film, proses pengambilan gambar, hingga mencontohkan cara merakit peralatan lighting dan microphone jarak jauh menggunakan peralatan yang ada di lingkungan sekitar.
Paknyang Kutai mengatakan film ”Mutiara di Senja Mahakam” merupakan film yang berlatar belakang budaya sosial masyarakat Kutai Kartanegara - Kalimantan Timur dan bergenre drama perjodohan yang penuh dengan dilema dan intrik antara pengabdian dan keinginan. ”Melalui film ini, kami berupaya untuk melestarikan bahasa daerah yang sudah jauh ditinggalkan,” ujarnya.
Di akhir diskusi, Paknyang Kutai berbagi tips dan trik untuk menjadi sutradara. Menurutnya, untuk menjadi sutradara, bisa dimulai dari menyutradarai diri sendiri. ”Sebaiknya dia bisa memanage diri sendiri untuk menjadi seseorang yang tidak emosional. Hal itu berkaitan dengan men-direct seluruh kru di lapangan yang dapat berjumlah lebih dari 200 orang, jika tidak bisa mengkontrol diri sendiri, bagaimana men-direct seluruh kru di lapangan dengan karakter yang berbeda-beda. Kemudian setelah berhasil menyutradarai diri sendiri dan kru di lapangan, barulah menyutradarai adegan,” pungkasnya.

Tiga dosen yang mengikuti workshop adalah Envermy Vem, M.Sc (Wakil
Rektor bidang Akademik), M.Said Hasibuan, M.Kom (Kepala Jurusan Sistem
Informasi), dan Melda Agharina, S.Kom. Envermy Vem, M.Sc menerangkan
workshop tersebut merupakan persiapan sumber daya manusia dari IBI
Darmajaya untuk mengelola fasilitas IAC tersebut. “Projek IAC ini sudah
ada sejak tahun 2002 di 33 negara di dunia. Pada tahun 2013, Indonesia
kembali mendapatkan hibah tersebut di IBI Darmajaya Lampung, setelah
tahun sebelumnya adalah Jakarta yang mendapatkan hibah IAC. Project IAC
dirancang untuk menciptakan lingkungan yang bermanfaat bagi masyarakat
dalam pemanfaatan IT dan untuk meningkatkan IT Literacy dan
mempromosikan IT kerjasama antara negara dan mengurangi kesenjangan
digital,” ujar Envermy.
Lebih lanjut, Envermy mengatakan, fasilitas IAC sedang dalam tahap pembangunan yang berlokasi di lantai 1 gedung Pascasarjana Darmajaya dan akan diresmikan bulan Oktober 2013 oleh Menteri Keamanan dan Administrasi Publik Korea Selatan bersama dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia. Pembangunan tersebut berupa tempat training teknologi informasi, akses internet dengan koneksi cepat dan tempat seminar dengan standar internasional. Pihaknya pun berharap, dengan adanya hibah ini, IBI Darmajaya dapat menjadi partner pemerintah dan industri dalam upaya memberdayakan IT menuju masyarakat informasi atau smart city.
Adapun empat kampus dan satu institusi pemerintah di Indonesia yang mengikuti seleksi untuk mendapatkan hibah Korea tersebut pada tahun 2013 diantaranya, IBI Darmajaya – Lampung, STT Garut – Jawa Barat, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran – Jawa Timur, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar – Sulawesi Selatan, dan Kantor Kominfo Bandung.
IBI Darmajaya telah melewati beberapa proses seleksi, mulai dari tahapan seleksi dari berbagai negara, tahapan presentasi, tahapan inspeksi kesiapan penerima hibah. “Kemudian dilanjutkan penandatanganan MoU, implementasi pembangunan tempat, training staff di Korea, hingga launching IAC di IBI Darmajaya oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia dan Kementerian Keamanan dan Administrasi Publik Korea Selatan pada Oktober 2013,” pungkasnya.
Lebih lanjut, Envermy mengatakan, fasilitas IAC sedang dalam tahap pembangunan yang berlokasi di lantai 1 gedung Pascasarjana Darmajaya dan akan diresmikan bulan Oktober 2013 oleh Menteri Keamanan dan Administrasi Publik Korea Selatan bersama dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia. Pembangunan tersebut berupa tempat training teknologi informasi, akses internet dengan koneksi cepat dan tempat seminar dengan standar internasional. Pihaknya pun berharap, dengan adanya hibah ini, IBI Darmajaya dapat menjadi partner pemerintah dan industri dalam upaya memberdayakan IT menuju masyarakat informasi atau smart city.
Adapun empat kampus dan satu institusi pemerintah di Indonesia yang mengikuti seleksi untuk mendapatkan hibah Korea tersebut pada tahun 2013 diantaranya, IBI Darmajaya – Lampung, STT Garut – Jawa Barat, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran – Jawa Timur, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar – Sulawesi Selatan, dan Kantor Kominfo Bandung.
IBI Darmajaya telah melewati beberapa proses seleksi, mulai dari tahapan seleksi dari berbagai negara, tahapan presentasi, tahapan inspeksi kesiapan penerima hibah. “Kemudian dilanjutkan penandatanganan MoU, implementasi pembangunan tempat, training staff di Korea, hingga launching IAC di IBI Darmajaya oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia dan Kementerian Keamanan dan Administrasi Publik Korea Selatan pada Oktober 2013,” pungkasnya.
HIMA TI DARMAJAYA SUKSES GELAR WORKSHOP ANDROID
Bandar Lampung— Himpunan Mahasiswa Teknik Informasi (HIMA TI),
Informatics And Business Institute (IBI) Darmajaya sukese menggelar
workshop Android. Kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan
pengetahuan tentang Android dan penguasaan aplikasinya, tersebut diikuti
oleh puluhan peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa hingga swasta.
Booming Android hingga kini masih terus diminati oleh masyarakat, tidak hanya kalangan muda kecanggihan system operasi berbasis linux yang dirancang untuk perangkat seluler layar sentuh seperti telepon pintar dan computer tablet tersebut, mampu menghipnotis jutaan orang untuk menggunakannya. Hal inilah yang juga melatar belakangi Hima TI untuk menyelenggarakan workshop Andorid tersebut, dalam momen Pekan Inisisasi tahun 2013, pada Kamis (19/12).
“Melalui kegiatan ini, kami berharap masyarakat bisa mengenal android lebih dalam. Sehingga masyarakat khususnya pengguna, tidak hanya mengenal operating system atau aplikasi yang sedang update, tetapi juga paham cara menggunakannya,” terang Fahmi Ketua pelaksana.
Pada Workshop Android kali ini, mahasiswa mengundang Narasumber dari
Android Comunyty Lampung Eko Susanto. Pembicara dari komunitas pencinta
Andorid tersebut memaparkan sejumlah materi seputar pengenalan Andorid,
dan cara membuat aplikasinya.
Sekertaris pelaksana, Suwarno Dwi Putra menurutkan melalui workshop kali ini peserta dibekali pula tata cara membuat aplikasi yang ada di Android, salah satunya cara membuat kamus bahasa Inggris dan system operasi kalender.
Menanggapi kegiatan HIMA TI, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya, Novita Sari, S.Sos, MM mengaku sangat mendukung kegiatan tersebut. Diakuinya kegiatan ini dapat membantu masyarakat untuk memanfaatkan tekhnologi untuk lebih produktif lagi. “Kemajuan teknologi seharusnya dapat dimanfaatkan untuk menunjang aktifitas masyarakat. Melalui kegiatan ini, kami berharap akan semakin membuka wawasan masyarakat dan pengguna Android untuk lebih memaksimalkan pemakaian teknologi kepada manfaat yang lebih luas,” terangnya.
BANDAR
LAMPUNG---Informatic and Business Institute (IBI) Darmajaya tidak
hentinya mendorong segenap civitas academica untuk senantiasa kreatif
dan berwawasan technopreneurship. Untuk mendukung terciptanya perguruan
tinggi yang melahirkan lulusan yang kompeten di bidangnya dan berwawasan
technopreneurship, IBI Darmajaya secara rutin menggelar workshop atau
seminar kewirausahaan bagi para mahasiswanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar